Senyum dibalik sayap berbulu rindu
mengikat erat luka mata bathin yang pilu
Kau menjelma saat dingin malam yang hitam mulai membalut kesendirian
membawa benjana tawa yang hangati sepiku
Dekapmu runtuhkan dinding hati yang beku
cairkan dinginnya keristal jiwaku
Kau padamkan emosi burung api dengan air mata kebahagiaan
dan sungguh kuyakini bahwa kau telah reinkarnasikan semua yang mati didalam hidupku.
Jumat, 23 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar